Lukisan Telapak Tangan di Goa Leang-leang sulawesi selatan |
SEJARAH ILUSTRASI
INDONESIA
Kata ilustrasi berasal dari bahasa latin yaitu ilustrate yang berarti menjelaskan. Dalam bahasa
Inggris, yaitu illustration yang
berarti menghiasi dengan gambar-gambar. Dengan demikian, gambar ilustrasi
adalah gambar yang berfungsi sebagai
penghiasan serta membantu menjelaskan suatu
teks, kalimat, naskah, dan lain-lain pada buku, majalah, iklan, dan sejenisnya agar lebih mudah
dipahami. Menggambar ilustrasi
adalah cara menggambar yang lebih mengutamakan fungsi gambar itu sendiri sebagai bahasa, untuk menerangkan atau menjelaskan suatu hal
atau keadaan.
Ilustrasi di Indonesia sudah dikenal sejak lama. Sejarah menunjukkan bahwa sebenarnya
nenek moyang kita pada zaman
prasejarah sudah mengenal ilustrasi. Hal ini
dibuktikan dengan ditemukannya gambar di dalam dinding-dinding gua, salah satunya di Gua Leang-Leang, Maros, Sulawesi Selatan yang dibuat
pada zaman Palaeolithikum. Gambar
tersebut berupa penjiplakan telapak tangan
pada dinding gua, didapati juga warna-warna yang dibuat dari tanah liat dicampur lemak binatang. Bentuk gambarnya berupa seekor babi. Di Gua
Arguni dan Sosorra (Papua), Gua
Muna (Sulawesi Selatan), serta gua di Pulau
Kei Kecil (Maluku) juga ditemukan lukisan dinding berupa gambar manusia dan perahu. Gambar
tersebut jelas merupakan
penggambaran aktivitas mereka kala itu.
Setelah manusia mengenal tulisan, mulailah ilustrasi dibuat pada daun lontar menyertai teks
yang berisi ajaranajaran tertentu.
Contoh ilustrasi nyata lainnya adalah wayang beber. Wayang beber merupakan gambar
wayang dua dimensi yang dibeber
(dibentang), yang ceritanya dituturkan
oleh dalang.
Seni ilustrasi modern baru berkembang sejak masa penjajahan Belanda. Sejak 1917,
bermunculan ilustratorilustrator Indonesia
yang bekerja di Penerbit Balai Pustaka, seperti
Ardisoma, Abdul Salam, Kasidi, dan Nasroen.
Pada masa pendudukan Jepang, terkenal para ilustrator ternama, seperti Karjono, Norman Kamil,
dan Soerono yang bekerja pada
Majalah Asia Raya.
Indonesia mulai membuat ilustrasi untuk uang kertas sendiri pada masa orde lama. Ilustrasi
tersebut dilukis oleh Oesman
Effendi dan Abdul Salam. Pada masa orde baru, ilustrator Indonesia berkembang dengan pesat, terutama ilustrasi buku-buku cerita maupun buku
pengetahuan dari berbagai penerbit.
Para ilustrator ternama saat itu, di
antaranya adalah Henk Ngantung, Delsy
Syamsumar, G. M. Sidharta, Teguh
Santoso, S. Prinka, MAN, dan Jan
Mintaraga.
Masing-masing ilustrator memiliki
ciri khas sendiri, baik tampilan gambar maupun tematema yang
dibuat. Misalnya, Jan Mintaraga banyak menghasilkan cerita
yang berlatar belakang tradisional, seperti kisah kisah pewayangan
dan cerita klasik lainnya.
+ komentar + 2 komentar
salam sahabat
hihi sangat asing dan baru tahu sejarahnya dari sini,wadouh malu nich
@Dhana Arsega thanx gan atas kunjungannya....
Posting Komentar
Blog untuk sementara dalam pembenahan, & ini khusus untuk pencinta seni, semua yang ada disini adalah gratis..jika ada link yang bermasalah silahkan komentar,. admin akan segera membenahinya... SALAM!!!